TUGAS M-03



SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN
“KOLEKSI PETA”
 


 


Nama: Mia Prastika Devi

Kelas: G
NIM: 165040201111100



TAHUN AJARAN 2017/2018
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG

Tugas M-03
Koleksi peta
1.  meneruskan pengayaan bahan kajian seperti yang dituliskan pada minggu kedua
2. Koleksi peta rupa bumi/topografi, geologi, peta tanah, dan peta penggunaan lahan masing-masing asal daerah anda.
3. Buat halaman pada blog anda, upload peta-peta tersebut dan berikan penjelasan setiap peta tentang:
1. Judul (lembar peta untuk peta rupa bumi) , Tahun Penerbitan, Pembuat Peta
2. Skala dan  Sistem Proyeksi
3. Lokasi Keberadaan Peta Tersebut :
catatan:
JAWAB
1.
Pada minggu ke-3 kita mempelajari tentang Tanah sebagai Objek Survei (melanjutkan mingggu sebelumnya) dan Prinsip-Prinsip dan Metode Survei Tanah. Tanah berbeda-beda karena ada batas beragam dari satu titik ke titik lain. Beragam disini dalam dibagi menjadi dua, yaitu mendatar/horizontal dan vertikal. Mendatar dapat diukur dengan batas alami wilayah sedangkan vertikal yaitu dengan ketinggian tempat. Vertikal dibagi menjadi 2 yaitu menuju matahari (atas/ketinggian) dan inti bumi (bawah/horizon). 

 






Pada penerapan kegiatan sehari-hari seperti jual beli tanah, lebih menguntungkan membeli tanah di lahan berbukit daripada tanah yang rata (mendatar). Karena pada saat kita membeli tanah, yang diukur adalah secara mendatar, bukan berdasarkan kelerengannya.

Faktor koreksi/kesalahan:
-Mendatar: 1
-Berbukit: ±1,5
-Gunung: ±1,9
            Dengan adanya skala peta maka kita bisa mengetahui luas wilayah dan mengetahui potensi yang ada pada daerah tersebut. Semakin besar skala, maka semakin kecil pula objek dapat dilihat. Tidak seorangpun mampu memetakan tanah dengan satuan taksonomi, karena letak tanah yang berada dalam permukaan bumi.
Konsepsi Kartografi:

6 Kegiatan dalam survei diantaranya:
1.      Penyiapan peta kerja
2.      Deskripsi dan pencirian tanah
3.      Klasifikasi tanah
4.      Pemetaan tanah/ penentuan batas satuan
5.      Interpretasi data survei tanah
6.      Laporan survei tanah
Syarat peta diantaranya:
1.      Judul peta
2.      Skala
3.      Tahun pembuatan
4.      Lembaga pemeta
5.      Letak lintang
6.      Arah mata angin
7.      Legenda
8.      Simbol
9.      Indeks peta
10.  Dll.


Beberapa istilah tambahan:

-          Kartografi: suatu ilmu, seni, dan teknik pembuatan peta yang akan melibatkan geodesi, fotografimetri, dan reproduksi peta.
-          Deliniasi: pekerjaan membuat garis pada peta, mengelompokkan sifat tanah yang sama.
-          Inklusi: deliniasi satuan peta tanah yang hampir mengandung satuan tanah lain yang tidak disebutkan dalam nama satuan peta tersebut. 


2.
a. Peta Administrasi
Peta administrasi adalah peta yang di dalamnya berisi informasi tentang batas-batas administratif terkecil suatu wilayah sampai batas-batas administratif terbesar seperti kabupaten, provinsi atau negara.  Kabupaten Ngawi terletak di wilayah barat Provinsi Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah. Secara geografis Kabupaten Ngawi terletak pada posisi 110o10’ – 111o40’ Bujur Timur dan 7o21’ – 7o31’ Lintang Selatan. Batas wilayah Kabupaten Ngawi adalah sebagai berikut:
- Sebelah Utara :     Kabupaten Grobogan, Kabupaten Blora (Provinsi Jawa Tengah) dan Kabupaten Bojonegoro.
- Sebelah Timur :     Kabupaten Madiun.
- Sebelah Selatan :  Kabupaten Madiun dan Kabupaten Magetan.
- Sebelah Barat :     Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sragen (Provinsi Jawa Tengah).

Secara administrasi wilayah ini terbagi ke dalam 19 Kecamatan dan 217 desa, dimana 4 dari 217 desa tersebut adalah kelurahan. Luas wilayah Kabupaten Ngawi adalah 1.295,58 km2, di mana sekitar 39 persen atau sekitar 504,76 km2 berupa lahan sawah.


Tahun  Penerbitan : 2014
Pembuat peta : BAPPEDA Kab. Ngawi
Skala : 1 : 250.000
Lokasi Peta : Kabupaten Ngawi Provinsi Jawa Timur

b. Peta Topografi
Peta topografi adalah peta yang menggambarkan bentuk-bentuk permukaan bumi melalui garis-garis/warna-warna berdasarkan ketinggian. Pada peta topografi Kabupaten Ngawi, terdapat perbedaan warna yang menunjukkan perbedaan ketinggi tempat. Ketinggian wilayah-wilayah di Kabupaten ngawi ditunjukkan pada legenda peta yaitu  dengan adanya perbedaan warna yang menunjukkan ketinggian 0 m hingga 1500 m diatas permukaan laut. Topografi wilayah Kabupaten Ngawi berupa dataran tinggi dan tanah datar. Tercatat 4 Kecamatan  terletak pada dataran tinggi yaitu  Sine, Ngrambe, Jogorogo dan Kendal yang terletak di kaki Gunung Lawu. Lima belas Kecamatan sisanya berupa tanah datar. Kecamatan Karanganyar dan Kecamatan Kedunggalar merupakan Kecamatan yang memiliki wilayah paling luas yaitu sebesar 138,29 km2 atau 10,67 persen dan 129,65 km2 atau 10,00 persen.

Tahun Penerbitan : 2011
Lokasi peta : Kabupaten Ngawi Provinsi Jawa Timur

c. Peta Penggunaan Lahan
Peta penggunaan lahan merupakan suatu hasil dari data penginderaan jauh yang digunakan untuk perencanaan penggunaan lahan dan tata guna lahan. Pada peta tersebut dapat dilihat bahwa Kabupaten Ngawi memiliki fasilitas pendukung yang memadai, diantaranya: pembangunan jalur kereta api double track dan pembangunan jalan tol sepanjang 90 km yang menghubungkan Jawa Tengah dengan Jawa Timur yang melewati wilayah Kabupaten Boyolali, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen, dan Kabupaten Ngawi. Jalan tol ini merupakan bagian dari jaringan Jalan Tol Trans Jawa di mana menghubungkan ruas  Jalan Tol Semarang-Solo yang sedang dalam tahap pembangunan dengan Jalan Tol Ngawi-Kertosono.  

Tahun penerbitan : 2010
Skala : 1 : 1.000.000
No. Peta : 5.9
Lokasi Peta : Kabupaten Ngawi Provinsi Jawa Timur
e.       Peta Tanah
Peta tanah adalah suatu peta yang dibuat untuk menunjukkan informasi berupa variasi dan persebaran berbagai jenis tanah atau sifat-sifat tanah suatu wilayah. Pada peta berikut merupakan Peta tanah di salah satu kecamatan di Kabupaten Ngawi tepatnya di Kecamatan Karangjati.

Skala : 1 : 100.000
Lokasi Peta : Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur
 




 

Komentar

Laporan Akhir Praktikum Stela UB 2018

MAKALAH KIMIA: PENERAPAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

LAPORAN MAES UB 2018 (MANAJEMEN AGROEKOSISTEM)